Kisah Ayah, Anak dan Keledai

Bagikan Ke :

Catatan Herry | Suatu hari, ada seorang ayah bersama dengan anaknya beserta seekor keledai, melakukan perjalanan dari kota ke kota. Tibalah mereka di kota A. Sang anak menaiki keledai, sedangkan ayahnya berjalan di sampingnya. Lalu orang – orang berkata, “ Dasar anak yang tidak tahu diri, masa ayahnya disuruh jalan kaki”. Lalu mereka pun bertukar posisi dan melanjutkan perjalanan.

Sampailah mereka di kota B, dan orang – orang pun berkata “ Wah – wah… ayah yang kejam, masa anaknya dibiarkan jalan kaki begitu saja!. Mereka pun kemudian berhenti dan berpikir sejenak dan akhirnya mereka sepakat menaiki keledai itu bersama – sama.

Sesampainya mereka di kota C, mereka kembali dicerca oleh orang – orang “ Dasar manusia yang tidak mempunyai perasaan! Masa keledainya disiksa dengan dinaiki berdua”. Kembali mereka merenung danmemutuskan untuk berjalan kaki sambil memegang tali keledainya.

Di kota D, mereka ditertawakan oleh orang – orang “Hahaha.. ayah dan anak yang bodoh, masa punya keledai tapi tidak dimanfaatkan. Bodoh sekali.. hahahaha” akhirnya mereka pun dibuat pusing akan perkataan orang – orang tersebut. Akhirnya mereka pun mengambil sebuah cara terakhir denganmenggotong keledai tesebut sambil melanjutkan perjalanan karena sudah tidak tahan dengan omongan orang lain.

Tibalah mereka di kota E dan orang – orang pun kembali mengatai mereka “ Dasar edan! Dunia sudah terbalik, masa keledai menunggangi manusia!”

Cerita diatas mengajarkan kita, dimanapun kita berada , kapanpun, siapapun kita, akan selalu adapandangan dan komentar negatif dari orang – orang di sekitar terhadap kita, seberapa baik pun kelakukan kita. Namun, satu hal yang harus dilakukan adalah tetap berpikiran positif untuk menanggapi hal – hal negatif tersebut. Gunakanlah untuk mengembangkan diri kita untuk menjadi yang lebih baik, segala sesuatu tergantung pada pikiran ( mindset ) kita sendiri. Sangat mudah untuk mencari dan melihat kekurangan orang lain, namun sangat sulit untuk melihat kebaikannya. Lebih mudah menangismelihat orang yang bersedih daripada ikut bahagia melihat orang sukses.

Sumber : Media Cetak Lumbini

0 komentar on Kisah Ayah, Anak dan Keledai :

Silakan berkomentar . . .

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...